Islamnya Jawa Islamnya Bangsa Indonesia
Agama Islam
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau diangkat menjadi Nabi pada
tahun 611 M, dan pada tahun 623 M beliau melakukan hijrah ke kota Madinah.
Kemudian pada tahun 633 M beliau wafat.
Permulaan
tahun 700 sampai 750 M merupakan masa-masa perkembangan agama Islam yang
disebarkan oleh para sahabat Nabi. Bisa ditengarai, bahwa setiap Negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam pasti ketika Islam masuk di sana itu masih
pada era sahabat Nabi, seperti Mesir, Bukhara, Turkistan, Turkmenistan,
Burjistan dll.
Sedangkan
agama Islam masuk ke tanah Jawa sekitar tahun 1400 M, jauh dari masa-masa
perkembangan agama Islam yang disebarkan oleh para sahabat Nabi. Pada waktu itu
belum ada satupun bangunan Masjid di tanah Jawa. Baru kemudian di tahun 1440 M
muncullah sunan-sunan atau Wali Songo, dan pada tahun 1480 M masjid Bintoro di
kota Demak diresmikan oleh sunan Kalijaga.
Ketika Islam masuk ke Jawa, jagad Islam di timur tengah sudah mulai layu,
jauh dari masa sahabat Nabi, sudah bukan lagi zaman ijtihad, tidak zamanya Imam
an-Naqsyabandi maupun Imam Abil Hasan asy-Syadzili. Pada
waktu itu pula Baghdad sudah runtuh dan takluk dibawah kaki Hulaghu Khan dan
keluarga Jenghis Khan, dan masa keemasan Islam pun mulai pudar.
Akan tetapi, datangnya Islam di tanah Jawa tumbuh subur karena para
wali-wali berdakwah menggunakan metode yang khas sehingga mereka tidak
bergesekan dengan penduduk Jawa yang masih kental dengan budaya keagamaan Hindu
budhanya. Padahal, sebelum ke Jawa Islam sebenarnya sudah menaungi samudra
Pasai dan Nangroe Aceh, tetapi untuk melebarkan ajaran Islam ke tanah Jawa
ditemukan banyak kendala dan kesulitan karena adanya ilmu hitam dan
kerajaan-kerajaan Hindu budha yang menghalangi.
Tanah Jawa,
yang ketika itu perkembangan Islam sudah mulai runtuh justru ia menjadi pusar
dari bangsa Indonesia, menjadi pokok pangkal dari bangsa Indonesia. Ibarat
kata, Jika Jawa itu baik maka seluruh bangsa Indonesia juga akan menjadi baik,
jika Jawa itu muslim maka Indonesia juga akan menjadi muslim.
Maha guru Syaikh Abdullah bin Nuh (guru syaikhina Maimoen) pernah
menerangkan bahwa agama Islam yang paling dikagumi itu adalah Islamnya bangsa
Indonesia, lebih-lebih yang berada di tanah Jawa. Beliau
menafsirkan sebuah hadist yang ada di dalam kitabnya Ibnu Katsir, Nabi Muhammad
bersabda :
أعجب إيمان أمّتي
أواخر أمّتي لا يدركون بي ولا يدركون أصØابي
Artinya : “Keimanan umatku yang paling menakjubkan adalah keimanan umatku
yang akhir-akhir, mereka tidak pernah bertemu denganku dan para sahabatku”.
Catatan :
Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair di Padurenan,
Gebog, Kudus tahun 2007. Sumber ; www.ppalanwar.com
Post a Comment