Teriakan dari dalam Kubur, Kisah dari al-Habib umar bin hafidz.
Suatu
cerita tentang seorang yang mati di zaman syekh Abdul qadir Al-Jilani. Setelah
dikubur orang tersebut berteriak-teriak karena kesakitan sehingga orang-orang
disekitarnya (shahabat syekh....) mendengar teriakan orang tersebut,
Selanjutnya
para shahabat syekh Abdul Qadir jailani menyampaikan kejadian tersebut kepada
beliau, dan beliau tak segan-segan pergi menuju kuburan tersebut, dan mengajak
para shabatnya untuk berdoa semoga Allah tidak menyiksa orang tersebut,
Syekh
Abd Qadir bertanya pada mereka, “Apakah dia salah satu shahabat kita?”
Mereka
jawab; “ tidak.”
Beliau
tanya lagi, “Pernahkah kalian melihatnya hadir di majlis kita?”
Mereka
jawab, “tidak pernah,”
Beliau
tanya lagi, “Pernahkah dia masuk ke salah satu masjid kita untuk mendengarkan ceramah
ceramah kita atau shalat bersama kita,?”
Mereka
jawab, “tidak pernah,”
Beliau
tanya lagi, “Pernahkah kita melihatnya,?”
Mereka
jawab, “tidak pernah,”
Beliau
tanya lagi, “Apakah dia pernah melihat kita?”
Mereka
jawab, “tidak pernah”,
lalu
salah seorang dari mereka berkata, "Tetapi" wahai guru saya pernah
sekali melihatnya berjalan disuatu jalan setelah engkau dan para shabat baru
saja selesai dari majlis dan dia melihat jejak kaki engkau”.
Lalu
syekh Abdul Qadir berdoa, “Ya Allah orang ini adalah org yg pernah melihat debu
jejak jalan kami,setelah kami selesai majlis, jika engkau mencintai kami Ya
Allah kami mohon kapadamu berkat kecintaanmu itu untuk mengangkat melepas
hukuman dan siksaan pada hamba ini.
Subhanallah
pada saat itu juga teriakan dari kubur tadi berhenti,
Pesan
yang terkandung dalam cerita tersebut adalah tentang rasa cinta yang begitu
luar biasa, kecintaan seorang waliyullah terhadap makhluq Allah tidak melihat
apakah dia kenal atau tidak, cinta itu murni tanpa pamrih. Jika yang hanya
pernah melihat jejak kaki saja, do’a beliau begitu berpengaruh. Apalagi
kita-kita yang mau menghormati dan mengikuti jejak beliau. Dengan demikian
marilah kitai cintai orang-orang shaleh baik yang masih hidup atau yang sudah
meninggal.
Post a Comment