Ciri Khas Akidah Aswaja: Allah Ada Tanpa Tempat dan Arah
Lbm-Nu Lampung - Makhluk
terbagi menjadi a’yan (benda) dan a’radh (sifat benda, seperti bergerak, diam,
naik,turun, duduk, berdiri sb). Sedang benda itu ada jauhar al-fard (pembagian
benda terkecil) dan jisim.
Jisim
sendiri ada lathif, yang tidak bisa dipegang, misalnya angin, udara, cahaya,
ruh, dll. Dan ada katsif, yaitu benda yang dapat disentuh tangan. Firman Allah:
لَيْسَ
كَمِثْلِهِ شَيْءٌ. (الشورى : 11(
“Tak
ada sesuatupun yang menyerupai-Nya,”
Maksudnya,
Allah berarti bukan benda, bukan sifat benda, bukan jisim lathif maupun katsif.
Allah tida boleh disifati dengang sifat benda seperti bergerak, diam, naik,
turun, duduk, berdiri dan lain sebagainya.
عَنْ عِمْرَانَ
بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ. (رواه
البخاري 2953(
“Allah
telah ada, dan belum ada sesuatupun selain-Nya.”
Sayyidina
Ali bin Abi Thalib berkata:
إِنَّ اللهَ
خَلَقَ الْعَرْشَ إِظْهَارًا لِقُدْرَتِهِ وَلَمْ يَتَّخِذْهُ مَكَانًا لِذَاتِهِ.
(الإمام ابو منصور البغدادي، الفرق بين الفرق، ص/256(
“Sesungguhnya
Allah menciptakan Arsy (makhluk Allah yang paling besar) untuk menampakkan
kekuasaan-Nya, bukan untuk menjadikannya tempat bagi Dzat-Nya.”
Al-Imam Abu Ja'far al-Thahawi berkata dalam al-'Aqidah al-Thahawiyyah:
تَعَالَى
(يَعْنِىْ اللهُ) عَنِ الْحُدُوْدِ وَالْغَايَاتِ وَاْلأَرْكَانِ وَاْلأَدَوَاتِ لاَ
تَحْوِيْهِ الْجِهَاتُ السِّتُّ كَسَائِرِ الْمُبْتَدَعَاتِ.
“Maha
suci Allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, sehingga Allah tidak
mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi, anggota badan yang besar
(seperti tangan, wajah dan anggota badan lainnya) maupun anggota badan yang
kecil (seperti mulut, lidah, anak lidah, hidung, telinga dan lainnya), Dia
tidak diliputi oleh satu maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri,
depan dan belakang), tidak seperti makhluk-Nya yang diliputi enam arah penjuru
tersebut.”
Post a Comment