WANITA PAKAI BAJU MERAH, Siapa Takut..!!!
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا
عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي
مَعْشَرٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّهُ كَانَ يَدْخُلُ
مَعَ عَلْقَمَةَ، وَالْأَسْوَدِ عَلَى أَزْوَاجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَيَرَاهُنَّ فِي اللُّحُفِ الْحُمْرِ»، قَالَ: وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ لَا يَرَى بِالْمُعَصْفَرِ بَأْسًا
Berkata kepada kami Abu Bakar, katanya: berkata kepada kami ‘Abbad bin Al ‘Awwam, dari Sa’id, dari Abu Ma’syar,
dari Ibrahim (An
Nakha’i, pen), bahwa dia bersama
‘Alqamah dan Al Aswad menemui istri-istri Nabi ﷺ: mereka berdua melihat istri-istri nabi memakai mantel berwarna merah. Ibrahim
An Nakha’i berpendapat tidak apa-apa pula memakai celupan ‘ushfur (warnanya merah, pen). (Imam
Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 24739)
Mujahid
berkata:
أَنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرَوْنَ بَأْسًا
بِالْحُمْرَةِ لِلنِّسَاءِ
Mereka (para
sahabat nabi) tidak mempermasalahkan wanita memakai warna merah. (Ibid, No.
24740)
Ibnu Abi
Malikah berkata:
رَأَيْتُ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ دِرْعًا،
وَمِلْحَفَةً مُصَبَّغَتَيْنِ بِالْعُصْفُرِ
Aku melihat
Ummu Salamah (Istri nabi) memakai baju pelindung dan mantel yang keduanya dicelup dengan
‘ushfur (warnanya merah).
(Ibid No. 24741)
Al Qasim
(cucu Abu Bakar Ash Shiddiq) berkata:
أَنَّ عَائِشَةَ، كَانَتْ تَلْبَسُ
الثِّيَابَ الْمُعَصْفَرَةَ، وَهِيَ مُحْرِمَةٌ
Bahwasanya,
Aisyah dahulu memakai pakaian hasil celupan ‘ushfur dan
saat itu dia sedang ihram. (Ibid, No. 24742. Juga oleh Imam Al Bukhari dalam Shahihnya secara
mu’allaq, 2/137. Al Hafizh mengatakan: sanadnya shahih.
Fathul Bari, 3/405. Juga Al Qasthalani dalam Irsyad As Sari, 3/111)
Fathimah
binti Mundzir berkata:
أَنَّ أَسْمَاءَ كَانَتْ تَلْبَسُ الْمُعَصْفَرَ،
وَهِيَ مُحْرِمَةٌ
Bahwa Asma
dahulu memakai pakaian yang tercelup ‘ushfur dan dia sedang ihram. (Ibid, No.
24745)
Sa’id bin
Jubair bercerita:
أَنَّهُ رَأَى بَعْضَ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، تَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ
مُعَصْفَرَةٌ
Dia melihat
sebagian istri Nabiﷺ thawaf
di ka’bah sambil memakai pakaian yang tercelup ‘ushfur. (Ibid, No. 24748)
Perlu diketahui, bahwa pakaian jika dicelup oleh pewarna ‘ushfur (sejenis
tanaman) maka biasanya dominannya adalah merah, sebagaimana paparan Al Hafizh
Ibnu hajar di dalam Fathul Bari: “Sesungguhnya apa saja yang dicelupkan ke
dalam ‘ushfur maka dominasi
warnanya adalah menjadi merah”. (Fathul Bari, 10/305. Darul Ma’rifah, Beirut). Seperti ini juga dikatakan oleh Imam
Asy Syaukani.
(Nailul Authar, 2/110)
Riwayat-riwayat
di atas menunjukkan kebolehan memakai warna merah bagi wanita muslimah. Bahkan
itu dipakai juga oleh istri-istri Nabi ﷺ seperti Ummu Salamah dan
‘Aisyah Radhiallahu ‘Anhuma, dan di ketahui oleh laki-laki yang bukan mahram mereka, bahkan ‘Aisyah dan
Asma Radhiallahu ‘Anhuma memakainya ketika di luar rumah yakni ketika ihram.
Post a Comment