Ilmu Cahaya Hati
كما قال
النبي صلى الله عليه وسلم: إن النور إذا دخل القلب إنشرح له الصدر وانفتح, قيل : يا
رسول الله هل لذلك من علامة يعرف بها؟ قال : نعم التجافى عن دار الغرور والإنابة إلى
دار الخلود والإستعداد للموت قبل نزوله.
Seperti yang telah di sabdakan oleh Nabi Saw,
“Sesungguhnya cahaya, jika masuk kedalam hati, maka dada menjadi lapang dan
terbuka, kemudian ditanyakan kepada beliau, Ya Rasulullah…Apakah ada
tanda-tandanya? Jawab Rasulullah Saw, Iya ada, yaitu, merenggang dari
dunia dan memilih akhirat, serta ingin selalu berbekal untuk mati sebelum
datangnya kematian”.
Seseorang yang hatinya dimasuki cahaya (nur) oleh Allah Swt, akan mampu
mengendalikan syahwat nafsunya dan mengarahkannya kepada prilaku yang baik dan
terpuji, juga menuntunnya untuk tidak menerjang laranga-larangan Allah Swt,
tidak bermalas-malasan dalam menjalankan perintah-perintah-Nya, mampu mengatur
waktu dan mengoptimalkannya dalam berbuat hal-hal yang bermanfaat, baik untuk
dirinya sendiri ataupun untuk orang lain.
Bahkan hal-hal yang semestinya tidak terlihat
olehnya, menjadi tampak nyata dalam pandangan hatinya, karena adanya cahaya
didalamnya. Sehingga ia bisa menerima kebenaran ajaran Rasulullah Saw dan mampu
merasakan adanya Allah yang maha ghaib. Sebagaimana di katakana oleh Ibnu
‘Athoillah as-Sakandari dalam kitabnya al-Hikam, “Jika cahaya yaqin telah
mnerangi hatimu, maka niscaya engkau dapat melihat akhirat lebih dekat kepadamu
sebelum engkau melangkahkan kaki kepadanya, engkau juga akan dapat melihat
segala kecantikan dunia ini tampak diliputi kesuraman kerusakan”.
Demikian ini tidaklah aneh dan janggal. Jika
mata mampu melihat segala hal yang dapat di lihat karena bantuan cahaya, pandangan
hatipun demikian juga, butuh cahaya untuk dapat menangkap dan menerima kebenaran
dari pesan-pesan ilahiyyah, bedanya hanya dalam materi cahayanya saja, antara cahaya
dzohir dan cahaya bathin.
Ilmu sebagaimana yang di
ketahui adalah cahaya dari Allah Swt, dengan Ilmu seseorang lebih
bisa menyempurnakan system pengendali nafsunya dan siap mementahkan
gangguan-gangguan syetan, sehingga memudahkannya untuk meniti jalan yang lurus. “Dan orang-orang yang berilmu
berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu itulah yang benar
dan menunjukkannya kepada jalan tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji”
(as-Saba’ 6). Di ceritakan dari Abi Huroiroh ra. Rasulullah saw bersabda, “Barang
siapa meniti jalan mencari ilmu, maka dengan ilmu itu Allah akan memasukkannya
kejalan menuju surga”.
Jelasnya Allah Swt mengangkat tinggi-tinggi derajat orang-orang yang
berilmu, karena dengan ilmunya, manusia dapat berusaha menyelamatkan dirinya,
keluarganya, lingkungan sekitarnya dan masyarakat pada umumnya dari
lembah-lembah ma’siat. Mereka
ibarat cahaya yang siap menerangi dan menuntun umat kejalan menuju keridlo’an
Allah Swt. Tentunya yang dimaksud dengan ilmu disini adalah ilmu sebagaimana
yang digambarkan didalam kitab Ta’limul Muta’allim, yaitu Ma Yuhfadzu wa
Yufhamu wa Yu’malu (yang dihafal difaham dan di amalkan).
Post a Comment