Manajemen Ramadlon 1. Dalil-dalil Keutamaan dan Keajaiban Ramadlan
Oleh : Ust. Munawir (Ketua LBMNU Propinsi Lampung)
Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala
melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai pahala yang
luar biasa, diantranya adalah I’tikaf, membaca alqur’an, sholat malam, memberi
sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan. Berikut
ini adalah janji yang di sampaikan Rasulallah SAW tentang keindahan berbuka
bersama.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ .. الاية ...
……… bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, (Q.S. Al
Baqarah ayat: 185)
Rasulallah SAW
Bersabda:
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا جَاءَ
رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ،
وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ) روَاهُ الْبُخَارِىُّ
وَمُسْلِمٌ ,الكتاب
:سنن الكبرى وفي ذيله الجوهر النقي المؤلف : أبو بكر أحمد بن الحسين بن علي
البيهقي(
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,
bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Apabila datang
bulan Ramadhan, maka pintu-pintu Surga di buka, pintu-pintu Neraka di tutup dan
Syetan-Syetan dibelenggu. ( HR. bukhori dan Muslim )
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ
أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ
لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ (الكتاب: سنن النسائي المؤلف: أبو عبد الرحمن
أحمد بن شعيب بن علي الخراساني، النسائي (المتوفى : 303هـ)
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah
Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh
berkah, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, dibukakan pintu-pintu Surga,
ditutup pintu-pintu Neraka dan Syetan-Syetan dibelenggu. Didalam bulan itu ada
satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari
kebaikannya sungguh ia rugi.” (HR. Nasai)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ :مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَذَا رَوَاهُ يَحْيَى
بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ, الكتاب : سنن أبي داود المؤلف : أبو داود سليمان بن الأشعث بن إسحاق بن
بشير بن شداد بن عمرو الأزدي السِّجِسْتاني (المتوفى : 275هـ)
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shalallahu
Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisaban
( mengharap balasan dari Allah ) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,
barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadr dengan iman dan mengharap
balasan dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu“. (Mutafaqun
Alaih)
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى
الرَّيَّانَ لَا يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ .(رواه البخاري, الكتاب : الجامع الصحيح
المسند من ديث رسول الله صلى الله عليه وسلم وسننه وأيامه (صحيح البخاري) المؤلف :
محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة البخاري، أبو عبد الله (المتوفى : 256هـ)
Dari Sahl bin Said Radhiyallahu Anhu dari
Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Surga ada delapan pintu, di
dalamnya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan, tidak akan masuk dari pintu
tersebut melainkan orang-orang yang berpuasa.”(HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ
أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ يَوْمُ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلَا
يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ
إِنِّي صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ وَإِذَا لَقِيَ
رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَرِحَ بِصَوْمِهِ (الكتاب: سنن النسائي المؤلف: أبو عبد الرحمن
أحمد بن شعيب بن علي الخراساني، النسائي (المتوفى : 303هـ)
Dari Abu Shaleh Al ziyati sesungguhnya
beliau mendengar Abu Hurairah Radhiyallahunhu berkata, bahwasanya Rasulullah
Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Setiap amal anak Adam adalah baginya
kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk –Ku, Aku yang akan membalasnya. Puasa
adalah perisai, jika kalian sedang berpuasa janganlah berkata kotor atau
menghardik. Apabila seseorang mengumpat atau memusuhinya, katakan: “Aku sedang
berpuasa.” Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak wangi misik, bagi orang yang
berpuasa ada dua kebahagiaan, ketika berbuka puasa ia bergembira dan ketika
bertemu Rabbnya ia gembira dengan pahala puasanya. ( HR. Bukhari Muslim )
وَعَن عَبْدِ الله بْنِ عَمْروٍ ، رَضِيَ الله
عَنْهُمَا , أَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم قَالَ : الصِّيَامُ
وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعِبَادِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَقُولُ الصِّيَامُ :
رِبِّ إِنِّي مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّرابَ بِالنَّهَارَ فَشَفِّعْنِي فِيهِ
، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ رَبِّ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي
فِيهِ ، فَيَشْفَعَانِ.(رَوَاهُ أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ
وَفِيهِ سَنَدَهُ ابْنُ لَهْيَعَةَ لَكِنْ رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ ,
والطبراني في الكبير , وَرِجَالُهُمَا رِجَالُ الصَّحِيحِ , وَرَوَاهُ ابْنُ أَبِي
الدُّنْيَا بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ الكتاب : إتحاف الخيرة المهرة بزوائد المسانيد
العشرة المؤلف : أحمد بن أبي بكر بن إسماعيل البوصيري)
Dari Abdillah bib Umar ra,
sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa dan
al-Qur'an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat
nanti, Puasa akan berkata : "Wahai Rabb ku, saya telah menahan nya dari
makan dan nafsu syahwatnya, karena nya perkenanankan aku untuk memberi syafaat
kepada nya (kepada orang yang berpuasa), Dan al-Qur'an berkata : "Saya
telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karena nya perkenankan aku untuk
memberi syafaat kepadanya, Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
"Maka syafaat kedua nya diperkenankan." (HR. Abu Ya’la, Ahmad bin
Hambal, Thabrai)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ
مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ
لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدَ مِنَ الرِّيحِ
الْمُرْسَلَةِ (الكتاب : الجامع الصحيح
المسند من حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم وسننه وأيامه (صحيح البخاري) المؤلف
: محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة البخاري، أبو عبد الله (المتوفى : 256هـ)
Dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Rasulallah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam
segala kebaikan. Dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan
Ramadhan ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril
Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk
membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka
Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya
angin yang berhembus"(HR. Bukhori)
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِىِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم :مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا
كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ
شَيْئًا .(ابن
حبان فى الضعفاء ، وابن عدى ، والبيهقى فى شعب الإيمان عن سلمان, الكتاب: السنن
الكبرى وفي ذيله الجوهر النقي, المؤلف: أبو بكر أحمد بن
الحسين بن علي البيهقي)
Dari Abu Zaid bin
Kholid al Juhaini berkata, Rasulallah SAW Bersabda:“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya
pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sedikit pun juga.”(HR. Baihaqi)
Ath Thobari rahimahullah menerangkan, “Barangsiapa yang
menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong
tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang
mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka
ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka
puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa,
maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa.”(Syarh Ibnu Baththol, 9/65.)
Di antara keutamaan lainnya dari
berbuka bersama adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap
makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi
makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a
orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ
وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ (الكتاب: سنن الترمذي المؤلف
: محمد بن عيسى بن سَوْرة بن موسى بن الضحاك، الترمذي، أبو عيسى (المتوفى: 279هـ)
Dari
Abu hurairah ra berkata, Ralallah SAW bersabda:“Ada tiga
orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang
berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”(HR.
Turmudzi)
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ عَلِيٍّ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ
غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ
أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ
الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ
بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ (الكتاب
: سنن الترمذي, المؤلف : محمد بن عيسى بن سَوْرة بن موسى بن الضحاك، الترمذي، أبو
عيسى (المتوفى : 279هـ)
Dari
Nu’man bin Sa’id, dari Ali ra berkata, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya
di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian
dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.”
Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi
siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar,
yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di
waktu manusia pada tidur.”(HR.
Turmudzi)
Post a Comment